REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pakar Pusat Studi Alquran (PSQ) Dr Muchlis Hanafi mengungkapkan, pada bulan Nopember ini, bersamaan dengan Hari Pahlawan pada 10 Nopember, pemerintah Indonesia juga menetapkan 5 Nopmeber sebagai Hari Cinta Puspa dan Satwa dan 28 Nopember sebagai Hari Menanam Pohon.

Berkaitan dengan Hari Menanam Pohon, Doktor Tafsir dari Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini, mengungkapkan, 15 abad lalu, Rasulullah SAW sudah mengajak umat Islam untuk selalu menanam pohon tanpa mengenal waktu.

Muchlis Hanafi kemudian mengutip hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Anas bin Malik yang artinya, ''Bila saatnya kiamat datang dan di tangan salah seorang dari kalian terdapat sebatang ranting, kalau bisa sebelum bangkit dia menanamnya maka lakukanlah.'' 

Nilai ibadah dalam menanam pohon, sambung alumnus Pondok Modern Daarussalam Gontor ini mengutip sabda Rasulullah SAW lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Anas bin Malik yang artinya, ''Bila ada seorang Muslim menanam tumbuhan lalu dimakan oleh burung atau manusia atau hewan, maka itu terhitung sebagai sedekah orang tersebut.''

Muchlis menyebutkan, Gerakan Pelestarian lingkungan saja belumlah cukup untuk menahan dampak kerusakan lingkungan dalam kehidupan. ''Kita perlu memperbaiki hubungan kita dengan Sang  Maha Pencipta alam semesta. Tidak sedikit musibah datang karena perilaku manusia yang menyimpang,'' ujarnya mengingatkan.

Ia lalu mengutip hadis Rasulullah SAW yang artinya, ''Ada lima hal yang jika kalian diuji dengan itu maka tidak akan ada kebaikan, dan aku berlindung kepada Allah agar kalian tidak mengalaminya. Ketika orang-orang mengurangi timbangan dan takaran, maka mereka akan ditimpa kemarau panjang. Ketika mereka tidak mengeluarkan zakat mal, hujan tidak akan turun dari langit untuk mereka.'' 

''Mari kita cegah berbagai musibah sebagai dampak kerusakan lingkungan dengan melestarikannya melalui gerakan menanam pohon dan gerakan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, agar membuat kita  disenangi Pencipta alam semesta,'' ajak Muchlis Hanafi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika