REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyerahkan dua unit Tsunami Early Warning System (TEWS) kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
"Setelah dilakukan serahterima TEWS ini maka secara penuh menjadi tangung jawab daerah. Selain dapat dibunyikan secara manual dan dapat dikendalikan oleh BMKG apabila kita terlambat," kata Kabid Pencegahan dan Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Joni Nuriyanto, Senin (23/11).
Sirine tsunami ini memiliki radius lengkingan suara sekitar 2 kilometer mencakup kawasan pesisir daerah setempat, satu unit ditempatkan di Desa Peunaga Paya, Kecamatan Meureubo dan satu unit lagi di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan.
Remote kontrol menekan tombol alarm berada di kantor BPBD setempat sebagai operator dan kedua unit alat tersebut akan dibunyikan setelah BMKG mengeluarkan peringatan dini status waspada tsunami akibat gempa berkekuatan tertentu.
Bupati Aceh Barat Dr (HC) H T Alaidinsyah dalam sambutannya pada acara sosialisasi sirine sistem peringatan dini tsunami Indonesia menyampaikan, yang sangat dibutuhkan adalah membangun kesadaran dan tangung jawab semua pihak dalam menghadapi bencana.
"Kita menyambut baik pemberian ini, sebab tidak ada yang mampu menjamin daerah kita akan aman terbebas dari segala jenis bencana, baik bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial," sebutnya.