REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko menyatakan stasiun Maanggarai, Jakarta Selatan direncanakan akan memiliki dua lantai. Dengan itu, diharapkan arus lalu lintas kereta yang lewat bisa lebih cepat ketimbang harus menunggu giliran rel untuk bisa masuk stasiun Manggarai.
Hermanto mengatakan rencana pembangunan stasiun Manggarai hingga dua lantai sudah sejak lama dipikirkan. Namun mengingat vitalnya stasiun tersebut menyebabkan pembangunan tertunda karena ditakutkan mengganggu arus kereta.
Padahal ia mengakui ke depannya arus kereta yang melewati Manggarai akan sangat padat dengan adanya kereta menuju bandara. "Stasiun Manggarai ingin ditingkatkan menjadi dua lantai prediksi paling cepat tahun 2017 akhir untuk menyesuaikan dengan rute kereta ke bandara," ujarnya.
Hermanto juga mengatakan pembangunan terowongan sekaligus rencana dua lantainya stasiun Manggarai tinggal ekskusi saja. Tapi, rencana pembangunan lantai dua sempat terhambat masalah administrasi. Oleh karena itu, masih belum terlihat adanya pembangunan lantai dua bagi stasiun itu.
"Kita sempat terhambat masalah administrasi yang harus diselesaikan sehingga pembangunan baru mulai kelihatan sekitar tahun depan," jelasnya.
Berdasarkan pantauan, pembangunan yang saat ini sedang digenjot di stasiun itu adalah terowongan bawah tanah untuk penumpang. Tujuannya, supaya penumpang tidak harus menunggu jalur kereta kosong untuk bisa melewati peron.
Hal itu disambut baik oleh penumpang, salah satunya Indri Sukmawati yang biasa naik kereta sebagai sarana transportasi ke kantornya di Sudirman. "Biasanya kita harus nunggu dulu sampai jalurnya kosong baru bisa menyeberang antar peron supaya bisa naik kereta ke Sudirman," ujar penumpang asal Bekasi itu.