REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka pengangguran di Kabupaten Bandung tergolong masih tinggi meski tiap tahunnya diklaim terus mengalami penurunan. Pada 2012 yang angka pengangguran mencapai 11 persen kini menjadi delapan persen.
Kasi Penyaluran dan Bimbingan Jabatan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung, D. A. Hidayat menuturkan, angka pengangguran di Kabupaten Bandung saat ini mencapai 130 ribu orang dari total angkatan kerja yang mencapai lebih dari dua juta orang.
"Kita ini masih punya angka pengangguran sekitar 130 ribu orang," ujar dia, di sela-sela penyelenggaraan Job Fair di Gedong Sabilulungan, Soreang, Selasa (24/11).
Kendati demikian, di tahun ini, pihaknya telah menargetkan untuk mengurangi tingkat pengangguran sampai 5.000 orang. Ia optimistis target tersebut bisa tercapai seiring dengan terlaksananya beberapa program untuk mengurangi jumlah pengangguran itu.
Hidayat mengklaim di tahun ini sudah banyak upaya Pemkab Bandung untuk mengurangi angka pengangguran. Salah satunya, lewat bursa kerja. Bursa kerja dilakukan baik itu secara besar-besaran ataupun yang kecil-kecilan.
Bursa kerja dalam lingkup besar digelar Pemkab Bandung pada 24-27 bulan ini. "Kita juga sebenarnya bikin bursa kerja kecil-kecilan atau terbatas di sekolah-sekolah dan juga dinas-dinas," kata dia.
Penyelenggaraan bursa kerja secara besar-besaran itu, diakui dia, tidak akan mampu mengurangi tingkat pengangguran sampai satu persen. "Tidak akan sampai 1 persen, paling juga nol koma sekian persen," ujar dia.
Dalam bursa kerja ini, kata dia, terdapat sekitar 7.000 lowongan kerja yang bisa dimanfaatkan oleh para muda-mudi di Kabupaten Bandung. "Bursa kerja yang tahun ini menurut saya lebih ramai dari tahun kemarin, tapi saya belum bisa kasih tahu persentasenya," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Bandung Rukmana menuturkan, dari 2012 sampai tahun, pihaknya mengklaim telah berhasil menurunkan angka pengangguran dari 11 persen menjadi delapan persen. Itu artinya, kata dia, jumlah warga yang telah mendapat pekerjaan yakni sebanyak 40 ribu orang. "Ini cukup signifikan," ujar dia.
Rukmana juga menjelaskan, jika ditotal selama tiga tahun belakangan, jumlah angkatan kerja yang telah memperoleh pekerjaan yaitu sebesar 80 ribu orang. "Kita berharap angka pengangguran ini bisa turun lagi menjadi enam persen. Lewat bursa kerja ini bisa nurunin pengangguran," kata dia.