Jumat 27 Nov 2015 21:07 WIB

Karya Sastra Bentuk Karakter Agamis

Rep: c25/ Red: Agung Sasongko
Novel 'Pulang' karya Tere Liye dalam satu bulan dicetak ulang delapan kali.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Novel 'Pulang' karya Tere Liye dalam satu bulan dicetak ulang delapan kali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karya sastra salah satu sarana tepat pembentukan pribadi agamis. Karena itu, penting untuk menjaga karya sastra agar tetap dinikmati generasi penerus.

Wasekjen Majelis Ulama Indonesia, KH. Tengku Zulkarnain mengatakan, karya sastra bisa menjadi identitas umat. Sangat penting menggalakan kembali sehingga menjadi warisan berharga generasi penerus.

"Jadi karya sastra islami memang sangat penting, karena bisa membentuk karakter anak bangsa," kata Kiai Tengku kepada Republika.co.id, Kamis kemarin.

Menurut Tengku, upaya pelestarian itu bisa dimulai dari menumbuhkan minat baca. Ia mengusulkan agar ada kebijakan yang mewajibkan membaca novel.

Misalnya, kata dia, kebijakan tersebut bisa dimulai dari madrasah-madrasah atau sekolah-sekolah Islam yang ada di Indonesia. Kewajiban itu akan menjadi fondasi yang selanjutnya melestarikan karya-karya sastra.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement