REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Laboratorium agama dalam kompleks Masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diresmikan sejak tahun 2009 lalu memiliki keunikan tersendiri.
Selain berkapasitas 5.000 jamaah, konsep ramah lingkungan terlihat begitu egalitarian. Baik dari sisi arsitekturnya maupun pengembangan program kegiatannya.
Terletak tepat di belakang gedung Rektorat UIN Sunan Kalijaga, membuat masjid ini berada di tengah-tengah lingkungan kampus yang strategis. Sehingga semua civitas akademika bisa menjangkau masjid dengan mudah.
Setiap hari, masjid yang dibangun atas prakarsa Islamic Development Bank (IDB) itu selalu ramai oleh pengunjung. Ada yang memang berniat untuk shalat atau mengikuti kajian, hingga kerja kelompok dan sekedar browsing memanfaatkan Wi-Fi gratis di selasar masjid.
Dominasi warna hijau muda menambah kesejukan dan memperkuat pesan natural di setiap sudut masjid.
Meski terlihat agak minimalis, sejatinya pusat studi keagamaan ini dirancang dengan ornamen penuh makna. Mulai dari bangunan utama yang dibuat sedemikian sederhana tanpa jendela, sampai taman di antara selasar masjid yang berfungsi sebagai perindang dan dilengkapi beberapa pohon besar.