REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia berharap mushalla tidak hanya sekedar dijadikan tempat shalat, tapi juga sekaligus sebagai "laboratorium" pelajaran agama.
Mushalla, kata dia, sebetulnya bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan dan berbagai kegiatan lainnya yang diharapkan dapat meningkatkan aqidah umat Islam, katanya di Palangka Raya, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan Riban dalam arahannya pada peresmian mushala Raudah di lingkungan SDN Percobaan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di Palangka Raya.
Wali Kota mengatakan, dengan tersedianya tempat ibadah ini, para staf pengajar dan murid sekolah ini akan bermanfaat bukan hanya untuk shalat tapi juga kegiatan lainnya.
Mushalla ini, tambah Riban Satia, anak dapat belajar berwudhu, shalat, mengaji dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pelajaran agama. Ia memberi apresiasi kepada pihak sekolah yang berhasil membangun mushalla dari dana bantuan orang tua murid yang beragama Islam dan bekerja sama dengan para donatur yang tidak mengikat.
Untuk itu ia berharap, dengan adanya mushalla sekolah, para murid dan guru yang beragama Islam dapat benar-benar memanfaatkan sarana ibadah ini dan memelihara bangunannya agar bertahan lama.
Sementara itu Kepala SDN Percobaan Palangka Raya, Inalili mengatakan pembangunan mushalla hingga dilakukan peresmian itu menelan biaya kurang lebih Rp167 juta.
Dia mengatakan, sebenarnya target penyelesaian pembangunan mushalla memakan waktu satu tahun, namun karena ada seorang donatur dari orang tua murid yang bersedia menalangi dana sehingga hanya dalam jangka waktu tiga bulan selesai dikerjakan.
"Alhamdulillah sarana ibadah ini sudah bisa digunakan, meski masih tersisa utang sebesar Rp60 juta pada donatur yang memberi pinjaman dana talangan," ujarnya.