REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA –- Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Bima dan STISIP Mbojo-Bima akan mengawal jalannya Pilkada Bima pada 9 Desember mendatang. Mereka juga mengajak dan mengimbau kepada calon bupati dan calon wakil bupati beserta seluruh masyarakat agar tidak melakukan politik uang.
“Juga mengajak seluruh masyarakat, Polri, dan TNI untuk bersama-sama mengawal dan menjaga proses pilkada di daerah ini agar tercipta pilkada yang aman dan damai menuju Bima yang bina iman masyakarat aman,” kata BEM STISIP Mbojo-Bima Ludiansyah dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11).
Menurut Ludiansyah, jika dalam pembangunan suatu daerah landasan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dijunjung tinggi pastilah kesejahteraan rakyat melalui program-program pembangunan akan tercapai, khususnya Kabupaten Bima. Namun terkadang dalam hal ini ditemukan banyak kendala dalam proses pembangunan suatu daerah, karena prinsip penting ini hanya dijadikan sebagai slogan belaka bagi yang berkepentingan.
Selain itu, lanjut Ludiansyah, Kabupaten Bima terkenal dengan daerah yang memliki peradaban tinggi, tapi sungguh ironis konflik antar desa di daerah ini justru tumbuh subur. “Ini menandakan lemahnya sisi hukum di daerah kita sehingga masyarakat yang beradab pada akhirnya berubah menjadi masyarakat kanibal,” ujarnya.
Menurutnya, secara potensi yang menyangkut kekayaan daerah, Bima bukan saja dari sisi kaya akan potensi alam tapi juga lebih-lebih kaya akan sumber daya manusia. Potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia ini bila dimanfaatkan dengan baik dan maksimal untuk kepentingan kesejahteraan publik, kata dia, maka kabupaten Bima akan jauh dari pengangguran, kemiskinan, dan konflik sosial. “Semua ini tidak akan pernah mampu di jawab selama masyarakat masih dibodohi dan kelompok-kelompok tertentu masih mengendalikan secara total dengan hasrat kekuasaan,” ujarnya.
Ketua BEM STKIP Bima Haerul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan Pilkada Kabupaten Bima yang aman, damai, jujur, amanah, dan bersih. Serta mengajak kepada segenap lapisan masyarakat Kabupaten Bima untuk memilih bupati dan wakil bupati Bima sesuai dengan kata hati tanpa ada paksaan dari pihak manapun. “Juga menghimbau kepada seluruh pegawai negeri sipil untuk tidak melakukan politik praktis,” ujar Haerul.