Rabu 02 Dec 2015 16:40 WIB

Qatar Bantah Eksploitasi Buruh

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Doha, Qatar
Foto: AP
Doha, Qatar

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintah Qatar menyangkal laporan Amnesty Internasional terkait penyalahgunaan buruh migran di negara Teluk Arab, Selasa (1/12). Amnesty mengatakan eksploitasi buruh telah merajalela lima tahun pascapenetapan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.

Dalam pernyataan Kantor komunikasi Pemerintah Qatar yang dikirimkan pada jurnalis mengatakan, laporan Amnesty tidak akurat. "Kami merasa bahwa tuduhan bahwa Qatar gagal untuk meningkatkan HAM pekerja migran itu tidak benar," katanya.

Perubahan signifikan telah dibuat dan lebih banyak lagi masih dalam proses. Qatar telah banyak dikritik karena perlakuannya pada pekerja migran, khususnya di industri konstruksi.

Laporan Amnesty mengatakan bahwa pekerja asing masih diperlakukan di bawah sistem kafala. Sehingga membutuhkan persetujuan majikan untuk mengganti pekerjaan atau meninggalkan negara tersebut. Hal itu menempatkan nasib mereka pada belas kasihan majikan mereka.