REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Almarhum Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Slamet Effendy Yusuf dikenal sebagai sosok yang dekat dengan keluarga. Selain itu, Slamet juga dikenal sebagai sosok yang pekerja keras. Bahkan, meski sedang kurang bugar ia tetap berdedikasi untuk sejumlah tugas yang ia emban.
"Bapak (Slamet) itu mikirin orang terus. Padahal sakit tapi masih tetap kerja. Diminta istirahat //nggak// mau. Katanya, 'ini tanggung jawab saya'," kisah menantu Slamet Anggun di rumah duka perumahan Citra Gran Cibubur, Bogor.
Anggun mengatakan, Slamet memang mengidap penyakit jantung. Wakil Sekretaris Jendral MUI Rofiqul Umam mengatakan, Slamet wafat dalam tugas sebagai anggota Lembaga Pengkajian Ketatanegaraan MPR RI di Bandung. Rofiq mengatakan, jasad almarhum sempat dilarikan ke RS Boromeus sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka.
"Beliau (Slamet) tokoh muslim yang selalu menekankan soal kebersamaan. Aspek ukhuwah sangat diperhatikan," ujarnya.
Baca: Bela Sungkawa Tokoh Politik untuk Slamet Effendy