Kamis 03 Dec 2015 16:32 WIB

Rizal Ramli Sebut Kasus di MKD Rebutan Saham Antargeng

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Esthi Maharani
Rizal Ramli
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menilai, kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang disebut-sebut melibatkan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Dirut PT Freeport Indonesia Ma’roef Syamsudin seperti sinetron.

Ia bahkan menyebut kasus yang sedang bergulir di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR seperti perebutan saham antargeng.

“Ini seperti yang saya pernah katakan, inikan bagaikan sinetron, pertentangan antar geng yang berebut saham ya. Tapikan kuncinya dari perdebatan ini, rakyat Indonesia dapat lebih baik atau tidak,” kata Rizal, Kamis (3/12).

(Baca juga: Insting yang Buat Presdir Freeport Rekam Pembicaraan Setnov)

Menko Kemaritiman itu mengingatkan, Presiden Jokowi sudah menjelaskan PT Freeport tetap harus membayar royalty lebih tinggi 6-7 persen. Yang kedua, Freeport harus tanggung jawab soal processing limbah.

“Itu ada laporannya semua bagaimana, tanya saja sama bekas-bekas Dirjen KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) bagaimana Freeport membuang limbah seenaknya tanpa diproses,” jelasnya.

Yang ketiga, tutur Rizal, Freeport wajib untuk membangun smelter. Ia menyebutkan, undang-undangnya sudah memerintahkan untuk membangun smelter sejak 2009 tetapi dalam pandangannya, Freeport sengaja cari cara untuk menunda kewajiban tersebut.

Yang terakhir adalah soal investasi. Rizal mengatakan perdebatan yang selama ini terjadi tidak terfokus pada manfaat yang ingin diperoleh pemerintah terhadap Freeport.

“Di luar itu kita anggap saja perebutan antara geng, yang berebut daging lah, berebut kue, tapi poin yang lebih penting jangan lupa (memberikan keuntungan bagi Indonesia),” ungkap Rizal Ramli.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement