REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak ingin kondisi lautan di kawasan perairan Republik Indonesia menjadi seperti di sejumlah kawasan lautan di benua Afrika yang terbagi-bagi atas konsesi pihak asing.
"Saya tidak ingin laut Indonesia seperti Afrika yang konsesinya dimiliki asing," kata Susi Pudjiastuti dalam seminar kelautan yang digelar Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) di Jakarta, Jumat (4/12).
Menurut dia, konsesi laut di sejumlah lokasi di Afrika terbuka sehingga sejumlah pihak seperti dari Eropa menjadi pihak yang memegang konsesi atas kawasan lautan tersebut.
Hal tersebut, lanjut dia, membuat pihak di luar Afrika dapat leluasa mengeksplorasi dan menjarah sumber daya kelautan dan perikanan serta tidak berdampak kepada peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat di sana.
"Tidak ada (pihak asing) yang boleh masuk Zona Ekonomi Eksklusif kita (Republik Indonesia)," katanya.
Menteri juga menegaskan dirinya tidak ingin warga Indonesia hanya dapat melihat kapal besar asing membawa kekayaan sumber daya alam yang terdapat di kawasan perairan Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, pihaknya bakal mendata titik-titik pencemaran yang terjadi di sejumlah kawasan perairan di Indonesia untuk dapat menyehatkan kondisi lautan di Tanah Air.
"Kami akan meminta data, titik perairan Indonesia yang banyak mengandung material sampah," kata Susi Pudjiastuti.
Menurut dia, pihaknya akan meminta bantuan ke beberapa negara yang memiliki satelit seperti Norwegia untuk mengumpulkan data tersebut. "Walaupun tidak ada satelit, kita harus komitmen, kita sudah punya satgas, kita akan kerahkan mereka," katanya.