Senin 07 Dec 2015 18:15 WIB

Kementan: Persediaan Daging Disiapkan Sejak Agustus 2015

Rep: sonia fitri/ Red: Taufik Rachman
Daging
Foto: Antara
Daging

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) mempersiapkan persediaan daging sapi untuk natal dan tahun baru sejak Agustus. Persiapan di antaranya melakukan pemantauan harga, penyiapan rumah potong hewan serta pengecekan distribusinya.

"Data ketersediaan daging sapi dari ternak lokal sepanjang 2015 yakni 2.445.577 ekor setara dengan 416.090 ton daging," kata Kasubdit Ternak Potong Ditjen PKH Kementan Primadona.

Pasokan tersebut dibagi ke dalam 12 bulan, ditambah dua bulan tambahan yakni bulan lebaran dan natal ditambah tahun baru. Dia bulan tersebut dialokasikan khusus sebab permintaannya yang meningkat.  

Permasalahan ketersediaan daging sapi, lanjut dia, sebenarnya hanya terjadi di daerah Tertentu saja, semisal Jabodetabek dan Jawa Barat. Selebihnya, daging sapi tersedia di sejumlah wilayah dan harganya stabil.

Faktor keterjangkauan menjadi masalah utama yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah di antaranya dengan mengoperasikan kapal ternak jumbo. "Intinya, jarak distribusi harus dipersingkat dengan menekan ongkos kirim dan alur distribusi," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal PKH Muladno Bashar menegaskan dirinya berkonsentrasi untuk menjaga pasokan sapi jangka panjang. Ia mengakui, menjamin ketersediaan sapi lokal tanpa impor tidak bisa dalam waktu sebentar. Butuh proses termasuk mengedukasi peternak agar bisa mengembangkan usaha ternaknya bagi kebuuhan industri. "Salah satu strateginya yakni dengan Sentra Peternakan Rakyat yang akan mulai dirintis pada 2016," ujarnya.

Ia tak banyak berkomentar soal penyebab melambungnya harga daging sapi jelang natal dan akhir tahun yang disebabkan pengendalian impor sapi oleh Kementan di kuartal III 2015. Yang jelas, untuk 2016, akan dilakukan penetapan kuota impor sapi hingga setahun kemudian tanpa diangsur.

Tujuannya agar impor sapi bisa lebih tetata dan terencana dengan baik. Selain itu, para pelaku bisnis akan mendapat kepastian dengan perhitungan akurat. "Bisa saja importir langsung memborong sapi dari Australia saat harga sapi di sana sedang jatuh, karena populasi sapi sedang tinggi," katanya.

Penetapan kuota impor sapi selama setahun di 2016 juga akan bermanfaat menenangkan pasar dengan harga dan pasokan yang jelas. Harga daging sapi dalam negeri pun bisa lebih kompetitif.

Seperti diketahui, pada kuartal III alias Juli-September 20q5 pemerintah sempat mengurangi kuota impor sapi. Total izin impor sapi yang diterbitkan untuk kuartal III 2015 hanya 50 ribu ekor, jauh lebih sedikit dibanding kuartal I yakni 100 ribu ekor dan kuartal II 250 ribu ekor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement