REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peradaban Islam telah menjadi bagian dari sejarah Portugal. Ratusan tahun kekhalifahan Andalusia memberikan kontribusi terhadap bahasa, arsitektur, kuliner, musik, dan pertanian. Dilansir dari Saudi Aramco World, Habeeb Salloum, dalam "Arabian Memories in Portugal" mengulas berbagai pengaruh Arab di tengah kebudayaan Portugal tersebut.
George Sawa, peraih gelar doktor di bidang sejarah musikologi Arab dari University of Toronto, mengungkapkan kaitan fado dengan musik Arab. Petikan senar pada mandolin dan gitar, katanya, mirip dengan gaya musisi Arab memetik 'Ud, nenek moyang kecapi (lute). Demikian pula, New Grove Dictionary of Music and Musicians menempatkan akar fado dalam tradisi musik Arab.
(Baca: Warisan Budaya Muslim Portugal Terlupakan)
Pengenalan teknologi pertanian dan kerja keras orang Moor membuat tempat ini makmur. Sampai hari ini, orang Portugis mengenal frasa mourejar yang berarti 'bekerja seperti orang Moor'.
Frasa itu biasa digunakan untuk menunjukkan ketekunan dan keuletan yang luar biasa. Orang-orang Arab memperkenalkan kebun dan ladang, menanaminya dengan almond, aprikot, buah ara, lemon, zaitun, jeruk, delima, gula, dan berbagai jenis sayuran.
Kincir air membantu merevolusi pertanian di Portugal. Pertanian berkembang dengan sistem irigasi, dilengkapi kincir angin, kincir air (Portugis: azenha, Arab: al-saniyah) dan roda air (nora, na'urah).