Selasa 08 Dec 2015 16:54 WIB

Tema IBF Goes to Campus Sesuai Kebutuhan Mahasiswa

Rep: c35/ Red: Damanhuri Zuhri
Afrizal Sinaro, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Afrizal Sinaro, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) kembali menggelar IBF Goes to Campus yang kali ini digelar di FKIP Universitas Muhammadiyah Hamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Ketua Pelaksana acara Nurcahyadi Pratama mengaku tema acara ini sesuai dengan keinginan Wakil Dekan III FKIP Uhamka yang menginginkan keluarga mahasiswa bisa mandiri dari segi finansial.

Tama mengaku, Wakil Dekan III FKIP selalu meminta kepada mahasiswanya agar bisa mandiri jika ingin mengadakan kegiatan kemahasiswaan.

Sehingga acara yang bertema CEO Talk Show Entrepreneurship: How to be a Studentpreneur (Menjadi Mahasiswa yang Berjiwa Wirausaha) ini dapat memotivasi mereka untuk semangat berwirausaha.

Selain itu, dengan adanya acara seperti ini dapat menggugah semangat teman-temannya yang berminat di dunia wirausaha khususnya di FKIP untuk lebih memperdalam ilmu enterpreneurship.

Ketua IKAPI DKI Jakarta Efrizal Sinaro juga turut menggelorakan semangat mahasiswa Uhamka untuk berwirausaha sejak usia muda.

"Telah hadir dua pengusaha wanita yang andal, ini membuktikan kaum hawa pun bisa sukses berwirausaha," tuturnya di Aula Ahmad Dahlan, FKIP Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (8/12).

Afrizal yang digadang-gadang sebagai Ketua IKAPI Pusat itu mendorong agar para lulusan pendidikan seperti mahasiswa FKIP Uhamka tidak hanya bercita-cita untuk melamar menjadi seorang guru biasa, namun juga bisa menciptakan lapangan kerja.

Seperti dirinya yang juga seorang lulusan pendidikan keguruan yang kini sudah mendirikan sekolah TK, SD, SMP Al Iman, dan juga TK Alifa Permata Bunda Pondok Pinang.

Sementara Ummu Masmuah, CEO Haula Toys juga menyemangati peserta yang berjumlah kurang lebih 120 mahasiswa itu untuk mengambil ide bisnis yang sesuai dengan passion diri masing-masing. Karena baginya, tanpa adanya passion, sulit untuk memulai suatu usaha.

"Kita harus memahami diri kita, yang tidak memahami dirinya sendiri maka dia tidak akan bisa memahami Tuhannya," katanya menegaskan.

Amelia B. Syafitri mengaku sependapat dengan Ummu. Untuk memulai usaha harus dimulai dengan adanya pengetahuan, bahkan pengalaman. Sehingga dengan demikian akan meminimalisir stupid cost untuk melakukan banyak percobaan yang gagal.

Meskipun dia juga menyadari untuk memulai usaha, kegagalan itu hal yang wajar untuk dihadapi setiap pengusaha. "Intinya, jangan pernah menyerah untuk berusaha," ungkap Amelia B Syafitri menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement