REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersama Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memantau pelakasanaan Pilkada serentak seluruh Indonesia melalui video conference di Mabes Polri, Rabu (9/12).
Badrodin mengatakan, secara umum situasi saat ini aman. Sehingga tidak terlalu mengganggu pelaksanaan pilkada serentak.
"Kejadian menonjol hanya satu di Keerom, pemukulan ketua KPPS karena satu warga tidak ada di DPT. Ketua KPPS mengatakan ini bukan wewenang KPPS," ujarnya, di Mabes Polri, Rabu (9/12).
Kapolri sebelumnya memerintahkan kepada semua Polda yang wilayahnya melaksanakan Pilkada serentak untuk menempatkan snipernya, untuk menangani perusuh. "Ini juga sesuai dengan perintah Kapolri. Polda NTT sendiri siap untuk lakukan tembak di tempat bagi perusuh Pilkada serentak ini," ujar Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abbas, Rabu (9/12).
(Baca Juga: Kapolri Perintahkan Penempatan Sniper Saat Pilkada)
Ia menjelaskan, bagi perusuh Pilkada maka Polda NTT tidak akan main-main. Jika ada yang berbuat ulah akan diberikan tembakan peringatan, jika tidak diindahkan maka pasukan penembak jitulah yang akan beraksi.
"Tidak tembak mati di tempat. Tetapi hanya melumpuhkan saja, baik di tangan atau di kaki, agar sang pembuat onar tidak bergerak," kata dia.