REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo menyatakan tidak menutup kemungkinan timnya tetap bermain terbuka di babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman. Menurutnya, dengan bermain terbuka timnya kerap mendulang banyak gol, tapi juga memiliki resiko yaitu dapat dengan mudah dibobol.
Namun, pelatih yang akrab disapa Gethuk ini tidak mempermaslahkan hal itu selagi Arema keluar sebagai pemenang. Sistem permainan terbuka yang dipilihnya membuahkan hasil. Sepanjang babak penyisihan grup, mereka menjadi tim paling produktif.
Dari empat kali laga di fase grup, mereka telah mendulang 11 gol dan hanya kemasukkan tiga gol saja. Tidak hanya itu, Samsul Arif dan kawan-kawan juga menjadi salah satu yang menyapu semua laga dengan menang di waktu normal.
"Kenapa tidak tetap bermain terbuka. Kami juga memilikin opsi bermain bertahan," kata Gethuk, Rabu (9/12). Gethuk menambahkan meski Arema Cronus berada di Grup E yang dicap sebagai grup berat, Persipura Jayapura, Pusamania Borneo FC, dan juga Surabaya United.
Ia mengungkapkan dari ketiga lawan yang paling berat adalah Persipura Jayapura. Tapi Gethuk juga tak meremehkan Surabaya United yang dianggapnya sebagai musuh bebuyutan. kendati demikian, Gethuk percaya diri Arema bisa lolos ke babak semi final.
Arema sendiri memulai kiprahnya di babak delapan besar sudah harus bertemu tim kuat, Persipura Jayapura. Rencananya kedua kesebelasan tersebut akan bertarung di Stadion Maguwoharjo pada Ahad (13/12) akhir pekan nanti. Beberapa jam sebelumnya di stadion yang sama Pusamania Borneo FC menantang Surabaya United.