REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Din Syamsuddin mengatakan wacana kandidat presiden Partai Republik Donald Trump soal pelarangan Muslim untuk masuk Amerika Serikat merupakan hal yang menggelikan seperti lelucon.
"Ini menggelikan ada seseorang di era modern ini, era globalisasi ini begitu sempit pikirannya yang ingin melarang sebagian orang memasuki Amerika," kata Din di Jakarta, Rabu (9/12).
Menurut Din, cara pandang Trump ini sangat sempit di saat banyak pihak membuka diri dalam keberagaman. Penuturan Trump ini tidak dapat diterima berbagai kalangan di dunia.
Soal pernyataan pelarangan masuknya Muslim ke Amerika ini dikemukakan Trump seiring terjadinya aksi penembakan yang dilakukan suami-istri di San Bernardino, California, Amerika.
Menurut keterangan Biro Investigasi Federal (FBI), pelaku penembakan diketahui telah berlatih menembak sasaran berhari-hari sebelum serangan San Bernardino yang menewaskan 14 orang. Diduga pasangan suami-sitri ini merupakan loyalis gerakan radikal ISIS.
Trump mengatakan larangan Muslim memasuki Amerika merupakan tindakan yang sangat perlu karena warga AS sudah tidak memiliki pilihan lagi dalam membendung radikalisme.
Miliuner dan mantan bintang reality show televisi ini memang dikenal dengan retorika-retorika rasisnya dan kerap menggunakan isu Islam untuk kampanyenya menuju kursi presiden AS. Usulan pelarangan Muslim masuk Amerika itu termasuk para calon imigran, pelajar, turis dan pengunjung lainnya.