Kamis 10 Dec 2015 09:23 WIB

Pemerintah Cari Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Bank Dunia memperkirakan di 2015 sejumlah negara di Asia Timur dan Pasifik akan mengalami perlambatan dalam pertumbuhan ekonominya.
Foto: dok Republika
Bank Dunia memperkirakan di 2015 sejumlah negara di Asia Timur dan Pasifik akan mengalami perlambatan dalam pertumbuhan ekonominya.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pemerintah menilai Indonesia harus mencari sumber pertumbuhan baru untuk memperbaiki perekonomian. Indonesia tidak bisa lagi menggantungkan nasib pada perekonomian global yang masih melemah dan anjloknya harga komoditas.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, penyebab utama melambatnya perekonomian Indonesia tahun ini karena terimbas melemahnya perekonomian global. Melambatnya sejumlah mitra dagang utama seperti Cina dan Amerika Serikat, membuat kinerja ekspor Indonesia terpukul.

"Ekonomi Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada faktor eksternal. Kita harus mencari sumber pertumbuhan baru dari dalam negeri," kata Suahasil dalam acara seminar internasional di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/12).

Selain melambatnya perekonomian global, ekonomi Indonesia juga terpukul dengan anjloknya harga komoditas. Penurunan harga komoditas tersebut sangat terasa di beberapa wilayah yang ekonominya bergantung pada komoditas.

Suahasil mengatakan, Kalimantan yang sangat mengandalkan komoditas mengalami defisit ekonomi 0,4 persen pada kuartal III 2015. Begitu juga dengan Sumatera yang pada periode sama hanya mampu tumbuh tiga persen.

"Ekonomi Indonesia masih belum bisa menggantungkan pertumbuhan dengan komoditas dan ekspor," ujar Suahasil.

 

Baca juga: Cara Jadi Orang Kaya Hanya dengan Main Video Game

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement