REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Ekonom senior Organization Economic Co-Operation dan Development (OECD) Annabelle Mourougane memuji keberanian pemerintah melakukan reformasi fiskal. Utamanya dalam hal pemangkasan subsidi energi dan mengalihkannya untuk pembagunan infrastruktur.
"Negara-negara berkembang harus terus mengurangi subsidi energi dan mengalihkannya untuk kebutuhan lain seperti infrastruktur," kata Annabelle dalam acara Forum Internasional Ekonomi dan Kebijakan Publik di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/12).
Annabelle menjelaskan, pemberian subsidi energi seperti bahan bakar minyak (BBM) hanya lebih banyak menciptakan pertumbuhan ekonomi dari segi komsumsi masyarakat. Sedangkan infrastruktur memiliki efek berganda yang lebih banyak karena mampu mengundang investasi.
"Pilihannya adalah kebijakan fiskal ingin menumbuhkan investasi atau konsumsi," ucap Annabelle.