REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru, permintaan parsel diprediksi meningkat. Hal itu disambut dengan maraknya penjual parsel beserta keranjang rotan di depan sekitar areal stasiun Cikini, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, pedagang parsel dan keranjang rotan telah bercokol di stasiun Cikini sejak puluhan tahun silam. Namun sejak revitalisasi kawasan stasiun sekitar tahun 2013, para penjual parsel yang telah lama berjualan disana harus angkat kaki.
Pihak stasiun Cikini sempat menawarkan berjualan di pasar Cikini Gold Center. Tapi nampaknya para penjual parsel kurang puas dengan lokasi tersebut. Alhasil tetap ada sejumlah penjual parsel yang berjualan pada trotoar di depan stasiun Cikini.
Salah satu pedagang, Herman, mengakui dirinya membuka lapak penjualan parsel karena menyambut perayaan natal dan tahun baru. Ia meyakini akan memperoleh untung besar ketika berdagang di musim seperti ini. Sebab menurut perhitungannya, permintaan parsel akan meningkat jelang natal dan tahun baru.
"Saya sih berharap dapat untung besar aja dari jualan ini. Biasanya saya jualan di pasar. Tapi kalau mau natal dan tahun baru ini jualan di pinggir jalan aja biar masyarakat mudah lihatnya kan cepat terjual," katanya kepada Republika pada Senin, (14/12).
Sementara itu, penjual lainnya, Agung mengatakan harga parsel yang dipatok jelang natal dan tahun baru cenderung naik. Ia tidak menampik jika ingin memperoleh untung besar demi menyambut kedua perayaan tersebut.
Menurut kisarannya, harga sebuah parsel bisa mencapai beberapa ratus ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Kesemuanya tergantung bentuk keranjang dan isi parsel. "Semoga tahun ini bisa untung besar deh, walau ekonomi sedang susah begini," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Republika, para pedagang keranjang rotan tampak berjejer di Jalan Raya Cikini. Mereka menjual barang dagangannya di atas trotoar sepanjang pinggir jalan di depan stasiun Cikini. Selain itu, tampak pula parkir liar untuk mobil dan sepeda motor yang menggunakan badan jalan.