Senin 14 Dec 2015 20:40 WIB

Ratusan Rumah di Kudus Dilanda Banjir Bandang

Banjir Bandang (ilustrasi)
Foto: Reuters/Mohamed Alhwaity
Banjir Bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Ratusan rumah di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (14/12) petang, dilanda banjir bandang setelah pekan sebelumnya mengalami peristiwa serupa.

Menurut Kepala Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kudus, di Kudus, Senin, banjir bandang di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan terjadi pada pukul 16.00 WIB.

Banjir bandang, kata dia, sempat surut, kemudian muncul lagi hingga pukul 17.30 WIB baru surut kembali. Akibat peristiwa tersebut, lanjut dia, satu rumah milik Wartini roboh akibat diterjang banjir bandang tersebut.

Rumah yang terkena dampak banjir bandang, lanjut dia, mencapai ratusan karena jumlah keluarga di desanya mencapai 400-an dan hampir mayoritas rumah warga memang terkena dampak tersebut.

Hanya saja, kata dia, untuk sementara rumah rusak baru satu yang terdata, karena saat ini masih dalam proses pengecekan di lapangan, mengingat kondisinya juga mulai gelap. "Mudah-mudahan tidak korban jiwa," ujarnya.

Peristiwa banjir bandang tersebut, kata dia, merupakan yang kedua setelah pada Selasa (8/12) juga terjadi banjir bandang, namun tidak ada rumah warga yang mengalami kerusakan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi adanya banjir bandang segera berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.

"Guna menghindari jatuhnya korban, warga perlu didahulukan untuk dievakuasi, termasuk barang berharga milik warga," ujarnya.

Agar tidak ada kerusakan perabot rumah tangga, khususnya elektronik juga diimbau untuk dievakuasi di tempat yang lebih tinggi atau lebih aman dari jangkauan air.

"Kami juga menerjunkan personel ke lokasi kejadian dengan membawa dua mobil, salah satunya untuk mengangkut peralatan darurat untuk penanganan pascabanjir bandang," ujarnya.

Biasanya, kata dia, pascabanjir bandang warga membutuhkan sejumlah peralatan yang memadai untuk membersihkan lantai rumah dari lumpur yang ikut terbawa banjir bandang. Saat peristiwa banjir bandang terjadi, kata dia, di desa setempat sedang hujan deras.

"Jika dibandingkan dengan kejadian banjir bandang pada Selasa (8/12), informasi dari kepala desa setempat hari ini (14/12) jauh lebih besar," ujarnya.

Peristiwa banjir bandang sebelumnya, juga mengakibatkan beberapa infrastruktur jalan dan jembatan mengalami kerusakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement