Selasa 15 Dec 2015 17:44 WIB
Sidang MKD

‘Publik Jangan Banyak Berharap pada MKD’

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/12).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Publik dinilai terlalu berharap banyak pada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. Pasalnya MKD hanya memiliki kemampuan untuk mengikat ke dalam saja sehingga apa yang diputuskan hanya berpengaruh bagi para anggota dewan di komplek Senayan.

Wajar saja jika Riza Chalid tidak datang mengikuti sidang MKD soal dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi mengatakan Riza mempunyai hak untuk tidak datang karena MKD bukanlah lembaga yudisial.

“Kalau yang memanggil polisi, kejaksaan, atau pengadi;am baru dia wajib datang,” kata Muradi kepada Republika.co.id, Selasa (15/12).

Dia melihat proses di MKD sudah ‘selesai’ ketika mereka memanggil Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan sebagai saksi. MKD dinilai berupaya menggeser tuduhan dari Ketua DPR Setya Novanto ke pengadu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. “Saya anggap ini sudah tidak beres,” kata dia.

Untuk itu, publik jangan terlalu berharap banyak pada MKD. Muradi memprediksi sidang selanjutnya akan berjalan antiklimaks. Mungkin hanya sekadar ada teguran untuk tidak boleh melakukan hal serupa atau yang lebih dari itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement