REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Bencana banjir kembali merendam pemukiman warga Dusun Sampoang, Desa Lembah Hopo, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Pemantauan di Mamuju, Selasa (15/12), hujan yang mengguyur sejumlah daerah sejak pagi hingga malam hari, mengakibatkan banjir terjadi di beberapa tempat, termasuk di wilayah Karossa.
Akibatnya, ratusan penduduk setempat kini mulai siaga karena ketinggian air telah mencapai lutut orang dewasa. Selain menggenangi pemukiman penduduk, banjir ini juga menghambat para pengguna jalan akibat genangan air semakin meninggi.
"Iya benar, sejak dari tadi pagi hujannya turun, kalau di daerah Sampoang maka airnya sudah mencapai 60 centimeter," kata Djunet salah seorang korban banjir di daerah itu.
Djunet mengaku, daerahnya menjadi langganan musibah banjir saat musim penghujan tiba. Hal ini juga akibat tak adanya pembuangan air yang lebih memadai.
Djunet menambahkan, banjir bukan hanya menghantam dusun Sampoang, justru banjir terparah terjadi di Desa Lembah Hopo, dimana kendaraan sudah tidak dapat melintas.
"Di Lembah Hopo itu paling parah, kendaraan sudah tidak bisa lewat, motor saja kalau mau lewat, harus dipikul dengan tarif sepuluh ribu per motor," ucapnya.
Hingga kini, belum ada upaya pemerintah setempat untuk melakukan penanganan banjir, termasuk upaya bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Ia menambahkan, warga masih berjaga-jaga karen khawatir banjir bandang yang terbesar pernah terjadi di daerah tersebut di tahun 2014 silam terulang kembali. "Dua tahun lalu, banjir di daerah kami tak hanya merusak sarana umum, namun ratusan rumah porak-poranda," katanya mengisahkan.