REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Wakaf Indonesia (RWI) mengadakan program Desa Quran di 11 titik. Program ini diadakan sebagai solusi dalam memberantas buta huruf Alquran di Tanah Air dan membentuk generasi masyarakat yang cinta Alquran.
Ke 11 titik itu di antaranya Kabupaten Subang, Bandung, Rongga, Garut, Lembang, Palabuhanratu, Tasikmalaya, Arjasari, Ciparay, Kendari, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Tujuan diadakannya program ini adalah untuk membentuk generasi yang mencintai Alquran, dengan cara membaca, menghafal dan mengamalkannya.
Direktur RWI Soleh Hidayat mengatakan, Desa Quran mulai terbentuk pada 30 Oktober 2015. Kegiatannya, berupa pengajian anak-anak, hapalan Quran anak-anak, pengajian ibu-ibu, pengajian bapak-bapak, kerja bakti, dan silaturahim ke rumah-rumah calon binaan.
“Dengan adanya program ini bisa menjadi salah satu solusi dalam memberantas buta huruf Alquran. Kami juga mengajak sebanyak-banyaknya kepada masyarakat untuk tak hanya membaca dan menghafal Alquran, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Soleh, Rabu (16/12).
Hingga saat ini, Desa Quran telah membina 60 anak-anak usia sekolah untuk setiap titik wilayahnya. Juga binaan ibu-ibu serta bapak-bapak sebanyak 40 orang. Sedangkan untuk jumlah pengajar atau disebut juga dengan Duta Qurwan Rumah Waqaf ada sebanyak 11 orang. Dengan demikian masing-masing Duta Quran ada di setiap titiknya.
Menanamkan pendidikan Alquran sejak dini, dia mengatakan akan memberi efek positif bagi perkembangan anak-anak ke depannya. "Semoga program ini benar-benar berdampak positif bagi kehidupan masyarakat. Selain itu semakin banyak dai-dai baru yang bermunculan untuk belajar dan mengajarkan Alquran, ” tutur Ketua Program Desa Quran, Tita Junianti.