REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Rumah Wakaf Indonesia (RWI) menyalurkan Alquran Braile untuk Sasa Salwa, anak berusia 11 tahun penderita tumor otak yang kini sudah tidak bisa melihat. Bantuan diberikan di rumah Sasa tepatnya di Campurjo Jowah Pasar, RT. 07, RW. 02, Kepung, Kediri.
“Awalnya Sasa mulai diketahui menderita penyakit ini sejak umum 6 tahun. Waktu itu, Sasa tiba-tiba menjadi pendiam dan sering mengeluh pusing. Setelah itu, kondisinya mulai drop. Setelah diperiksa, kata dokter, Sasa terkena tumor otak dan harus dioperasi. Karena efek penyakit tersebut, kedua mata Sasa mulai terganggu dan tidak melihat. Sekarang Sasa juga sudah kesulitan berjalan,” papar Anik, ibu dari Sasa, Kamis (19/1).
Sebelumnya, Sasa merupakan gadis yang cerdas dan periang. Menurut Anik, Sasa adalah yang terajin untuk mengingatkan keluarganya ketika masuk waktu shalat. Selain itu, ketika masih sekolah, Sasa selalu mendapatkan rangking I di kelasnya.
Selain untuk Sasa, RWI juga telah menyalurkan Alquran Braile untuk warga desa tunanetra di wilayah Pangkal Pinang. Soleh Hidayat, Direktur RWI mengatakan, pihaknya akan terus konsisten dalam program penyaluran Alquran Braile, sebab masih banyak warga di berbagai wilayah di Indonesia yang membutuhkan bantuan Alquran Braile.
“Meski belum dilaksanakan secara rutin, tetapi penyaluran Alquran Braile akan terus kami laksanakan. Ini sebagai bentuk kepedulian kami agar seluruh masyarakat Indonesia bisa membaca dan mempelajari Alquran bagaimana pun kondisinya,” ujar Soleh dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.