REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Permintaan ikan hias hidup produksi petani Sulawesi Utara oleh pembeli Thailand menjelang akhir tahun tinggi, menyusul pengiriman terus dilakukan hingga pekan ketiga Desember 2015.
"Jelang akhir tahun, permintaan ikan hias asal Sulut dari Thailand cukup tinggi," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut T Hasudungan Siregar di Manado, Senin (21/12).
Hasudungan mengatakan ikan hias hidup yang diekspor ke Thailand sebanyak 600 picis dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 800 dolar Ameika Serikat (AS).
Dari 600 picis yang diekspor tersebut, katanya, ada sebanyak 24 jenis ikan hias hidup yang sangat diminati oleh Thailand.
Dia menjelaskan Saat ini Thailand tengah berkembang menjadi negara tujuan potensial ekspor ikan hias di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Selama ini, realisasi ekspor ikan hias ke Thailand berlangsung secara berkala dan terus-menerus. Hal ini menandakan bahwa jenis ikan hias asal Sulut ini cukup diminati oleh warga Thailand.
Ikan hias hidup di Sulut yang mulai dilirik pasar luar negeri menunjukkan peningkatan signifikan baik dari sisi volume maupun nilainya karena harganya cukup baik, terangnya.
Peningkatan perolehan devisa tersebut salah satu di antaranya karena harga yang dinikmati pengekspor sangat bagus di pasaran ekspor. "Tentu berkat kualitas mata dagangannya bisa terjamin hingga ke tempat konsumen di mancanegara," tuturnya.
Dia menambahkan, ikan hias asal Sulut ini dari segi bentuk dan warna cukup bagus serta kualitas hidup ikan terjamin dari sejak penangkapan hingga pengiriman lewat udara dan bahkan hingga di tangan konsumen.
"Perairan laut Sulawesi kaya akan jenis ikan hias, menyimpan beraneka ragam jenis dan bentuk yang bagus," katanya.