REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Otoritas di Houston, Texas, Amerika Serikat (AS) masih menyelidiki penyebab kebakaran sebuah masjid di hari Natal kemarin. Mereka mengatakan tidak ada seorang pun berada di dalam masjid ketika api membakar bangunan tersebut di sore hari.
Selain masjid, si jago merah juga melahap beberapa pusat perbelanjaan. Salah satu pemilik pusat perbelanjaan Imran Muhammed menepis kemungkinan bahwa peristiwa tersebut terjadi akibat tindakan pembakaran atau ulah yang disengaja.
"Sejauh ini orang-orang berasumsi bahwa itu adalah kejahatan rasial, tapi saya tidak berpikir demikian," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/12).
Imran telah tinggal di kawasan tersebut sejak 12 tahun lalu. "Ini adalah rumah bagi banyak orang. Tidak pernah ada masalah apapun. Lalu mengapa baru sekarang," kata dia.
Baca juga, Muslim AS: Trump Hentikan Provokasi Anti-Islam.
Masjid di seluruh AS telah di peringatkan menyusul adanya serangan penembakan yang menewaskan sedikitnya 14 orang di California awal bulan ini. Aparat berwenang Houston mengatakan setiap kebakaran di sebuah rumah ibadah dianggap mencurigakan hingga terbukti sebaliknya.