REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan pos lintas batas Republik Indonesia - Timor Leste, Motaain, di Kota Belu, Atambua, Senin (28/12).
"Pembangunan pos lintas batas terpadu Motaain ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dari arus keluar-masuk barang," ujar Presiden Jokowi usai meninjagu pos perbatasan Motaain.
Pembangunan pos terpadu yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp82 miliar ini dimulai sejak Agustus 2015, dan diharapkan selesai pada Oktober 2016.
Sebelumnya, ukuran pos lintas batas Motaain hanya berupa sebuah gedung dengan beberapa pintu untuk pengurusan imigrasi, kepabeanan, karantina, keamanan perdagangan dan lainnya.
Namun, dengan pembangunan pos lintas batas terpadu akan di pecah sesuai kebutuhannya, bahkan akan disediakan pasar yang dapat digunakan oleh masyarakat.
Pos lintas batas negara (PLBN) terpadu merupakan pos pemeriksaan lintas batas dan barang keluar masuk wilayah negara. Selain di Motaain, presiden juga telah menginstruksikan pembangunan sejumlah pos lintas batas terpadu yaitu di Aruk, Entikong, Nanga Badau, Wini, Motamasin dan Sukow.
Pada kesempatan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Sebelumnya, Presiden meresmikan pembangunan bendungan kedua di NTT, Bendungan Rotiklot di Desa Fetuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.