REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan relokasi tahap pertama terhadap warga di tiga desa radius tiga kilometer dari Gunung Sinabung, Karo. Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, rumah relokasi yang berada di Siosar, kecamatan Merek, Karo tersebut sudah siap dihuni oleh warga sejak Ahad (27/12) kemarin.
"Kemarin pagi mulai dibagi dengan cara diundi," kata Terkelin kepada Republika.co.id, Senin (28/12).
Dalam relokasi tahap pertama ini, ada 370 unit rumah yang akan dihuni oleh warga di tiga desa yang sudah tidak mungkin lagi ditinggali. Ketiga desa yang berada di dalam radius tiga kilometer dari Sinabung tersebut, yakni Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah. Selain rumah, warga juga akan mendapatkan lahan pertanian. Ditargetkan, rumah relokasi tahap pertama ini akan ditempati seluruhnya pada Januari 2016 mendatang.
Untuk selanjutnya, Terkelin mengatakan, pihaknya masih menggodok rencana relokasi tahap kedua bersama pihak terkait lain, termasuk dengan masyarakat. Usai relokasi tahap pertama selesai semua, Terkelin menyebut pihaknya akan merelokasi warga dari empat desa lain dengan jumlah 1.683 kepala keluarga. Keempat desa itu, yakni Gurukinayan, Kuta Tonggal, Berastepu, dan Gamber.
Menurut Terkelin, rencananya, relokasi tahap kedua akan berbeda dari yang pertama. Ia menjelaskan, jika selama ini pemerintah bertanggungjawab penuh terhadap adanya rumah dan lahan untuk relokasi, maka pada tahap kedua ini, tanggungjawab tersebut akan sedikit berkurang.
"Selama ini kan pemerintah yang bangun, yang cari lahannya, lahan pertaniannya, semuanya, yang tiga desa itu. Tahap kedua ini namanya relokasi mandiri, belum diputuskan, itu rencana pemerintah dari BNPB. Dikasih uang rumah sama lahan pertanian, nanti dicari sendiri, dibangun sendiri," kata Terkelin.