REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan trotoar di Jalan LLRE Martadinata, Bandung. Trotoar ini diperlebar dan diperindah di sepanjang jalan yang lebih terkenal dengan sebutan Jalan Riau.
Peresmian trotoar ini dimaksudkan untuk membangun kembali budaya jalan kaki. Dengan mempercantik kota Bandung maka warga biaa lebih nyaman untuk berjalan kaki. "Jalan kaki yang riweuh itu persepsi saja. Saya ingin mengembalikan budaya berjalan kaki," katanya dalam persemian di trotoar Jalan Riau, Senin (28/12).
Menurutnya kurangnya kesadaran jalan kaki masyarakat salah satunya dikarenakan pedestrian yang tidak layak. Membuat warga malas berjalan dan memilih menggunakan kendaraan.
Selain itu, ujar dia, kebanyakan mindset masyarakat di mana jalan kaki merupakan aktivitas yang tidak menyenangkan. Dengan diperindah, diharapkan dapat mengubah pola pikir warga yang malas berjalan kaki.
Ia mengatakan, di luar negeri budaya jalan didukung dengan pedestrian yang indah dan nyaman. Oleh karenanya, sebagai salah satu kota maju, Bandung juga harus mulai mengembangkan trotoar yang nyaman. Hal ini juga akan menarik wisatawan yang datang ke Bandung.
Ia menambahkan tahun depan akan membangun 10-12 trotoar di jalan-jalan protokol di antaranya di Jalan Ir. Djuanda (Dago), Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Moh Toha. Dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 75 miliar serta bantuan Rp 50 miliar dari Pemprov Jawa Barat.
Trotoar dipercantik dengan dilengkapi kursi, pot bunga, serta bola batu. Tak hanya itu, pedestrian dipasang batu granit sesuai standar internasional.
Ke depannya, ujar dia, sejumlah pedestrian yang dibangun harus memiliki lima unsur wajib. Agar memberikan kenyamanan dan keindahan. "Untuk trotoar yang akan dibangun harus sesuai unsur Panca Trotoar," ucapnya
Panca trotoar berisikan lima unsur yang wajib ada di trotoar. Pertama bangku yang nyaman, batu bola untuk keamanan, tempat sampah untun kebersihan, pot bunga untuk keindahan, serta tiang listrik untuk penerangan.