Kamis 31 Dec 2015 04:39 WIB

AS Tuding Rusia Bantai Ratusan Warga Suriah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Karta Raharja Ucu
Fasilitas ekstraksi minyak di Suriah. Foto dari laman resmi Kementerian Pertahanan Rusia
Foto: AP
Fasilitas ekstraksi minyak di Suriah. Foto dari laman resmi Kementerian Pertahanan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengecam Rusia yang diduga membunuh ratusan warga sipil saat melakukan serangan udara di Suriah. AS juga menuduh Rusia merusak harapan untuk gencatan senjata antara Presiden Suriah Bashar al-Assad dan kelompok pemberontak.

Kritik tajam diucapkan AS terkait Rusia meluncurkan proses perdamaian Suriah yang akan memungkinkan kedua negara untuk fokus mengalahkan kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Negosiasi antara perwakilan pemerintah Assad dan oposisi diharapkan akan mulai bulan depan, meskipun terjadi rintangan.

"Laporan dari serangan Rusia pada warga sipil Suriah sangat mengganggu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner kepada wartawan seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (30/12).

Aktivis mengatakan, serangan Rusia membunuh ratusan warga sipil, termasuk responden pertama dan menyerang fasilitas medis, sekolah, dan pasar. "Serangan menewaskan hingga 130 ribu warga Suriah pada Oktober dan paruh pertama November saja," kata Toner.

Sebuah laporan Amnesty International pekan lalu mengutip bukti penggunaan amunisi dan bom dari Rusia di daerah pemukiman penduduk. Kelompok ini mengecam kegagalan Rusia untuk mengakui pembunuhan warga sipil.

Rusia menolak klaim tersebut dan menyebutnya palsu. Ia mengaku melihat peningkatan serangan dalam laporan korban sipil sejak Rusia memulai serangan udara di sana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement