REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan, dia akan mengambil tindakan sepihak untuk menangani masalah kekerasan senjata di AS.
Dalam pidato pekan pertamanya di tahun 2016, Obama mengaku, dirinya akan bertemu Jaksa Agung Loretta Lynch untuk membahas tindakan yang ia bisa ambil. Dia akan menggunakan kekuasaan eksekutif sebagai presiden karena Kongres AS gagal mengatasi masalah tersebut.
Para pengamat mengatakan, akan ada reaksi dari aktivis pistol dan Partai Republik. Tetapi Obama mengatakan kepada Rakyat Amerika, ia menerima terlalu banyak surat dari orang tua, guru, dan anak-anak, karena ia hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa. Ia mengakui memang setiap tindakan kekerasan tidak bisa dihentikan.
‘’Tetapi bagaimana kalau kita mencoba untuk menghentikannya bahkan hanya satu dan bagaimana jika Kongres melakukan sesuatu? untuk melindungi anak-anak kita dari kekerasan senjata?" katanya seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (2/1).
Dia telah mengakui bahwa ketidakmampuannya untuk memenangkan dukungan Kongres untuk menegakkan hukum penggunaan senjata dengan akal sehat adalah frustrasi terbesarnya selama menjadi presiden.