Sabtu 02 Jan 2016 11:02 WIB

Sampah Tahun Baru DKI Turun, Ini Penyebabnya

Rep: C23/ Red: achmad syalaby
 Sejumlah pengunjung menikmati Libur Tahun Baru 2016 di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (1/1).  (foto : MgROL_54)
Sejumlah pengunjung menikmati Libur Tahun Baru 2016 di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (1/1). (foto : MgROL_54)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Jakarta dan sekitarnya sering menghabiskan perayaan tahun baru di sejumlah lokasi di Jakarta seperti Bundaran Hotel Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah atau Pantai Ancol. Akibatnya, banyak sampah menumpuk di lokasi-lokasi tersebut. Namun ternyata jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan tahun ini terbilang lebih sedikit dibandingkan perayaan yang sama tahun lalu.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengkonfirmasi perihal menurunnnya jumlah sampah perayaan tahun baru di Jakarta kali ini. Ia merasa penurunan jumlah sampah itu pun terbilang cukup tinggi.

"Total sampah pada tahun baru kali ini ada 700 ton. Kalau tahun baru lalu ada 900 ton. Jadinya sampah berkurang sekitar 200 ton," katanya kepada Republika, Sabtu (2/1).

Ia mengatakan setidaknya ada tiga faktor yang membuat jumlah sampah tidak sebanyak tahun lalu. Pertama, turunnya hujan ketika malam tahun baru menurutnya mempengaruhi kerumunan massa untuk membubarkan diri. Kedua, adanya libur panjang sebelum tahun baru seperti perayaan Natal membuat masyarakat Jakarta sudah keluar kota terlebih dahulu.

"Warga Jakarta sudah banyak yang keluar kota, jadinya jumlah warga lebih sedikit yang merayakan tahun baru di Jakarta," ujarnya.

Sedangkan faktor ketiga yang membuat jumlah sampah berkurang yaitu tidak adanya panggung pada pagelaran Car Free Night (CFN) di jalan Sudirman hingga MH. Thamrin. Menurutnya, dengan tidak adanya panggung maka bisa mengurangi lokasi kerumunan massa. Alhasil khusus di Sudirman-Thamrin, massa hanya berpusat di bundaran HI.

"Ini faktornya cukup tinggi yang membuat sampah tidak banyak di Sudirman-Thamrin karena massa cuma konsentrasi di HI saja," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement