Ahad 03 Jan 2016 11:02 WIB

Dirjen Kebudayaan Siap Bangun Kebudayaan dari Desa

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
Mahasiswa Indonesia asal Aceh menampilkan tari saman pada perayaan Hari kebudayaan Indonesia (Indonesischer Kulturtag) di Koeln, Jerman.
Foto: Foto-foto: Dinaroe
Mahasiswa Indonesia asal Aceh menampilkan tari saman pada perayaan Hari kebudayaan Indonesia (Indonesischer Kulturtag) di Koeln, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, agenda yang cukup menonjol untuk diwujudkan adalah membangun kebudayaan yang inklusif. Artinya membangun kebudayaan yang melibatkan semua pihak.

"Dulu fokus membangun kebudayaan hanya dilakukan di kota-kota. Sekarang membangun kebudayaan harus mulai dilakukan di desa-desa," katanya belum lama ini.

Namun dalam bulan pertama sebagai dirjen kebudayaan, terang Hilmar, ia harus banyak mempelajari bagaimana sistem bekerja tanpa tinggalkan agenda mendesak. Ia juga ingin membuat satu set bacaan bagi anak-anak Indonesia.

"Pelajaran sastra di sekolah sangat kurang. Perlu ada Pusaka Indonesia yang berisi  hasil karya-karya penting yang mewarnai kehidupan bangsa, ini baru gagasan masih harus dikordinasikan," ujar Hilmar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement