REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok oposisi Suriah Jaysh al-Islam, Senin (5/1), menyambut sikap Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Kelompok itu menilai milisi Syiah yang didukung Iran telah memicu destabilisasi di kawasan Timur Tengah dan menyulut ketegangan sektarian di kawasan Suriah.
Jaysh al-Islam merupakan kelompok Suni yang ikut dalam pertempuan oposisi Suriah di Riyadh baru-baru ini. Pemimpin kelompok tersebut Zahran Allosuh tewas dalam sebuah serangan udara 26 Desember lalu.
"Iran mengancam keamanan kawasan dengan mengirim milisi kriminal yang menyebabkan kehancuran dan kematian serti memicu dendam sektarian," ujar kelompok itu dalam pernyatannya.
Baca juga, Ini Jalan Panjang Konflik Saudi-Iran, dari Revolusi Hingga Insiden Makkah.
Iran merupakan pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad. Teheran mengirimkan milisi dan komandan seniornya ke Suriah untuk membela Assad melawan oposisi. Sebaliknya Saudi sangat menentang Assad dan menginginkannya turun. Saudi juga turun menyuplai bantuan senjata ke oposisi.
Hubungan Saudi dan Iran semakin memanas setelah pekan lalu Riyadh mengeksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr bersama puluhan terdakwa tindak pidana terorisme lainnya.