Senin 04 Jan 2016 20:20 WIB

Ibnu Sina Kaji Pengobatan Patah Tulang

Rep: Heri Ruslan/ Red: Agung Sasongko
Xenograft dengan jaringan tulang sapi yang diiradiasi antara lain bermanfaat untuk pengobatan patah tulang.
Xenograft dengan jaringan tulang sapi yang diiradiasi antara lain bermanfaat untuk pengobatan patah tulang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Sina sungguh sungguh luar biasa. Dokter Muslim legendaris sepanjang zaman itu terbukti menguasai berbagai macam pengobatan. Berbagai jenis pengobatan telah ditulisnya dalam 43 kitab kedokteran, salah satunya yang paling monumental adalah Qanun fi-l-Tibb atau Canon of Medicine.

Pada abad ke-10 M dokter kelahiran Asfana, sebuah wilayah dekat Bukhara, Turkistan, itu juga telah menguasai pengobatan tulang patah. Keahlian sang dokter dalam mengobati patah tulang diungkapkan Abdul Nasser Kaadan PhD, seorang dokter spesialis bedah tulang kelahiran Suriah dalam tulisannya bertajuk "Bone Fractures in Ibn Sina's Medicine".

"Penjelasan Ibnu Sina tentang pengobatan tulang patah hampir sama dengan buku-buku kedokteran modern," papar Kaadan yang juga seorang sejarawan kedokteran. Menurut Kaadan, Ibnu Sina membahas pengobatan tulang secara runut. ''Dia mengawali penjelasannya tentang patah tulang secara umum.''

Galen dari dunia Islam, begitu Ibnu Sina kerap dijuluki, membahas pengobatan patah tulang secara detail. Mulai dari penyebab, jenis-jenisnya, bentuk-bentuk patah tulang, metode perawatan, dan komplikasi. ''Ibnu Sina telah menjelaskan beragam jenis patah tulang yang terjadi di setiap tulang,'' papar Kaadan yang tulisannya dimuat di muslimheritage.com.

Ibnu Sina menulis tentang pengobatan patah tulang dalam dua risalah yang termuat dalam buku keempat al-Qanun. Risalah pertama berjudul, "patah tulang secara keseluruhan" dan yang kedua bertajuk "patah tulang pada setiap bagian tulang secara terpisah". Menurut Kaadan, pada risalah pertama, Ibnu Sina mengupas penyebab patah tulang, jenis-jenisnya, bentuk-bentuk patah tulang, metode perawatan, dan komplikasi.

''Patah atau fracture adalah hilangnya sambungan pada tulang,'' begitu Ibnu Sina mendefinisikan patah tulang dalam al-Qanun fi-l-Tibb. Dalam risalah pertamanya, sang dokter legendaris itu kemudian menetapkan jenis-jenis patah tulang, seperti patah melintang, memanjang, atau campuran keduanya.

Menurut Ibnu Sina, gejala atau tanda-tanda patah biasanya berupa rasa sakit, bengkak, dan kelainan bentuk otot. Apabila tubuh mengalami tanda-tanda itu, Ibnu Sina menganjurkan agar segera dilakukan diagnosis. Selain itu, Ibnu Sina juga memaparkan bahwa pengobatan patah tulang pada anak-anak lebih cepat dibandingkan orang dewasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement