REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen Piala Jenderal Sudirman sudah memasuki babak semifinal. Empat tim Liga Super Indonesia (ISL), Arema Cronus, Mitra Kukar, Semen Padang dan Pusamania Borneo siap bertempur memperebutkan dua tempat di babak final Piala Jenderal Sudirman.
Dalam babak semifinal ini akan ada regulasi baru yang akan digunakan di babak semifinal tersebut. CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani kembali mengingatkan kepada seluruh klub kontestan babak semifinal terkait regulasi baru tersebut.
Berbeda dengan regulasi di babak penyisihan grup dan babak delapan besar. Selain menggunakan sisten kandang-tandang, pada babak semifinal juga tidak akan ada babak adu penalti jika laga berakhir imbang.
Karena itu, untuk menentukan pemenang akan diutamakan dari agregat gol tandang-kandan. Namun jika skor dan agregat sama maka pertandingan akan diselesaikan melalui adu penalti.
(Baca juga: Mahaka Bakal Denda Klub Jika Hal Ini Sengaja Dilakukan)
Kalau Arema kalah dari Pusamania dengan skor 1-0. Kemudian di kandang Arema menang dengan skor sama 1-0 baru adu penalti, tapi kalau agregatnya beda walau imbang akan digunakan agregat gol tandang," kata Hasani di Hotel Century, Senin (4/1).
Selanjutnya Hasani juga tetap menerapkan regulasi terkait starting line up U-21 di setiap pertandingan. Hasani mengaku sebenarnya regulasi pemain U-21 mendapatkan komplain dari sejumlah klub. Hanya saja amanat turnamen ini untuk melibatkan pemain muda harus dilaksanakan.
"Mungkin kalau bukan karena turnamen ini, pemain muda Persib Bandung, Pusamania, Semen Padang gak ada yang lihat," ujar Hasani.