REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bentuk Masjid Agung di Kota Bogor, Jawa Barat yang segera dibangun ulang akan menggunakan ciri khas Parahiyangan.
"Bangunan masjid dirancang dengan konsep Parahiyangan, ada unsur Sundanya sebagai ciri khas masjid agar terlihat berbeda dari masjid-masjid lainnya," kata Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid Agung, Zaenal di Bogor, Selasa (5/1).
Ia mengatakan, ada dua pilar di masjid yang menyerupai Lotus yang menjadi ciri khas dari konsep Parahiyangan. Konsep tersebut dirancang oleh konsultan yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Bogor.
"Karena Masjid Agung ini merupakan masjid tingkat Kota Bogor, yang diharapkan pembangunannya mendukung program Pemerintah kota, salah satunya dalam pembangunan umat yang beriman dan bertakwa," katanya.
Dikatakannya, rencana pembangunan ulang Masjid Agung yang terletak di Jalan Dewi Sartika berdampingan langsung dengan Stasiun Besar Bogor ini telah dibahas sejak 2013. Rancangan masjid mengalami perubahan dengan bergantinya wali kota.
Menurutnya, Masjid Agung dibangun sejak 1983 dan baru beroperasi pada 1987. Sejak dibangun hingga kini, masjid belum pernah mengalami peremajaan sehingga kondisinya sudah kurang layak.
"Kubah masjid sudah berkali-kali kita perbaiki, selalu bocor setiap kali hujan. Ada beberapa bangunan yang juga sudah tidak representatif lagi," katanya.