REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) terpantau kosong sejak Selasa (5/1) pagi. Kelangkaan BBM khususnya, premium, pertamax dan pertalite justru terjadi pascapenurunan harga pada Senin (4/1) lalu.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id sejumlah SPBU yang mengalami kekosongan, seperti di daerah Sawahan, Khatib Sulaiman, Hamka, Ulak Karang, Tabing, Lubuk Buaya, Jati, salah satu di Jalan By Pass, Indarung. Sementara itu, antrean panjang terpantau di SPBU Marapalam.
Salah satu supir angkot jurusan Pasar Raya - Ampang, Deni (26 tahun) mengeluhkan kelangkaan BBM di Kota Padang. "Bagaimana mau cari penumpang, padahal bensin baru turun," ujarnya di SPBU Sawahan, Kota Padang, Sumatra Barat, Selasa (5/1).
Ia menyayangkan kelangkaan ini sebab, terjadi justru saat harga BBM turun. Deni malah merasa bingung, sebab kelangkaan BBM di Kota Padang terjadi secara bersamaan. Ia menduga, kelangkaan BBM ini terjadi akibat permainan pemilik SPBU.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri ESDM Sudirman Said mengumumkan penurunan harga BBM jenis Premium dan solar yang mulai berlaku pada Selasa (5/12) ini. Dalam rencana semula, harga Premium non-Jawa-Madura-Bali (Jamali) turun dari Rp 7.300 menjadi Rp 7.150.
Sedangkan, harga solar turun menjadi Rp 5.950 dari harga Rp 6.900. Harga baru tersebut sudah mencakupi pungutan dana ketahanan energi sebesar Rp 200. Namun, dengan pembatalan pungutan ini, harga jual Premium dan solar kembali berubah.
BBM jenis Premium akan dipasarkan dengan harga Rp 6.950 untuk Jamali serta Rp 7.050 untuk non-Jamali. Sementara itu, BBM solar akan dijual dengan harga Rp 5.750.