Selasa 05 Jan 2016 19:34 WIB

Gunung Soputan Status Siaga Level III

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah
Gunung Soputan menyemburkan lava pijar dan debu vulkanis terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Gunung Soputan menyemburkan lava pijar dan debu vulkanis terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas Gunung Api Soputan di perbatasan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara terus meningkat.  Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sejak dinaikkan statusnya menjadi siaga level III oleh PVMBG Gunung Api Soputan mengalami beberapa kali letusan. 

Pada Selasa (5/1) pukul 03.50 WITA terjadi letusan strombolian dengan tinggi material pijar 250 meter. "Letusan menerus dari pukul 05.20-06.00 WITA. Lalu pukul 06.38 WITA  terdengar suara gemuruh, letusan disertai awan panas 2.500 meter ke arah Tenggara-Timur Laut," kata Sutopo, Selasa, (5/1).

(Baca Juga: Gunung Soputan Terus Meletus, Warga Belum Mengungsi).

Tinggi letusan 6.500 meter di atas puncak kawah dengan tekanan kuat ke arah Barat. Sutopo mengatakan, daerah terdampak hujan abu dari letusan Gunung Soputan meliputi  Kecamatan Langowan Barat yakni Desa Noongan, Tumaratas, Kota Langowan,  Kecamatan Tompaso Barat yakni Desa Ton Ure, Ton Ure 2, Ton Sawang, Ton Sawang Selatan, Pinabetengan, Pinabetengan Selatan, Pinabetengan Utara dan Kecamatan Ratahan Timur yakni Desa Pangu, Pangu 1, Pangu 2, Kalatin.

BPBD, terang dia, telah membagikan masker kepada penduduk. Tidak ada pengungsian hingga saat ini, aktivitas masyarakat tetap normal. 

"Aktivitas vulkanik Gunung Soputan cirinya pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah sejak tahun 1991. Pertumbuhan kubah lava tersebut sering diiringi dengan letusan abu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement