REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan semua pihak untuk siaga bencana pada musim hujan. Siaga diperlukan guna meminimalisasi timbulnya korban.
"Seluruh pihak mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah mulai tingkat provinsi sampai kabupaten/kota, Basarnas), Tagana, TNI, Polri, sukarelawan, dinas terkait, serta masyarakat agar siaga guna mengurangi resiko bencana," kata Ganjar di Semarang, Selasa (5/1) petang.
Pemprov Jateng menggelar apel Kesiapsiagaan Bencana Banjir dan Tanah Longsor Tingkat Provinsi Jateng 2016 di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Kota Semarang. Ganjar mengungkapkan bahwa bentuk kesiapsiagaan bencana dapat dilakukan dengan mengecek semua peralatan, menyiapkan pasukan, menyiagakan alat komunikasi, dan menyebarkan informasi secara berjenjang.
Menurut Ganjar, masyarakat bisa mengerahkan potensi dan kearifan lokal dalam pencegahan serta penanggulangan bencana. "Selain alat deteksi dini yang telah dipasang di titik-titik rawan, masyarakat bisa memanfaatkan ilmu titen dalam mengurangi risiko bencana," ujarnya.
Ganjar memerinci berdasarkan indeks daerah paling rawan bencana tertinggi di Jateng adalah Kabupaten Cilacap yang disusul Kabupaten Purworejo, Tegal, Brebes, dan Banyumas. Sedangkan lima terendah dari ancaman bencana adalah Kota Tegal, Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kota Salatiga, dan Kota Surakarta.