Rabu 06 Jan 2016 08:11 WIB

Iran: Saudi tak Bisa Tutupi Kejahatan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Iran Hassan Rouhani.
Foto: Reuters
Presiden Iran Hassan Rouhani.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, Arab Saudi tidak bisa menyembunyikan kejahatannya mengeksekusi ulama Syiah dengan memutus hubungan diplomatik dengan Teheran.

"Arab Saudi tidak bisa menyembunyikan kejahatan yang memenggal kepala seorang pemimpin agama dengan memutuskan hubungan politik dengan Iran," kata Rouhani seperti dikutip oleh kantor berita IRNA dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Denmark Kristian Jensen di Teheran, Selasa (5/1).

Iran percaya, diplomasi dan negosiasi adalah cara terbaik untuk memecahkan masalah antarnegara. Negara-negara di wilayah dapat menyelamatkan wilayah dari bahaya terorisme melalui persatuan.

Terkait serangan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan konsulat Saudi di Kota Masyhad, Rouhani menyebut penyerangnya sebagai ekstremis. Iran harus mengakhiri penyerangan ke kedutaan selamanya.

Serangan ke kedutaan bukan pertama kali di Iran. Pada 1979, saat revolusi berlangsung terjadi pengambilalihan Kedutaan Besar AS di Teheran.

Baca juga, Ini Jalan Panjang Konflik Saudi-Iran, dari Revolusi Hingga Insiden Makkah.

Iran juga menyerang beberapa kedutaan di Teheran, termasuk Kuwait pada tahun 1987, Arab Saudi pada 1988, Denmark pada 2006, dan Inggris pada 2011.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement