REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sebanyak 32 orang yang dituduh Saudi sebagai mata-mata Iran bekerja di beragam profesi. Menurut sumber pengadilan, mata-mata itu dari mulai profesor di Universitas King Saud hingga mahasiswa di Universitas Islam Imam Muhammad Bin Saud.
Pengadilan tidak menyebut nama. Namun salah satu mata-mata merupakan akademisi yang menjadi peneliti di Kementerian Pendidikan lebih dari 25 tahun.
Sebelumnya Pengadilan Kriminal telah memulai sesi persidangan pada Ahad lalu. Pengadilan baru mendengar dakwaan atas 16 terdakwanya. Menurut pengadilan satu terdakwa telah menunjuk tiga pengacara untuk membelanya. Para tahanan didakwa dengan pasal pengkhianatan.
"Terdakwa di antaranya warga Arab Saudi dari wilayah al-Qatif di Timur Arab Saudi bersama dengan dua orang lainnya, seorang penduduk Iran dan Afghanistan," bunyi daftar tuduhan BIP seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (22/2).
Baca juga, Arab Saudi Tuduh 32 Orang Jadi Mata-Mata Iran.