REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sulawesi Selatan (Sulsel) Ilyas Iskandar mengatakan hingga saat ini 20 kilometer (km) rel kereta api rute Trans Sulawesi rute Makassar - Parepare telah terpasang.
"Saat ini telah terpasang rel sepanjang 20 km, padahal target awal kita sepanjang 16 km untuk tahap pertama," kata Ilyas di Makassar, Rabu (6/1). Dua puluh kilometer pertama rel kereta api Trans Sulawesi ini terletak di Desa Lalalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulsel.
Pengerjaan rel ini, kata dia, terus dilakukan, sementara pembebasan lahan tahap dua diharapkan juga dapat segera dilakukan. "Kalau pembebasan lahan tidak ada masalah, maka proses pemasangan rel bisa kita lakukan dengan cepat karena seluruh material relnya memang sudah ada," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Bina Wilayah Biro Pemerintahan Umum Ardiles Saggaf menjelaskan bahwa untuk pembebasan lahan tahap pertama sepanjang 30 km di Kabupaten Barru yang telah berlangsung sejak 2015 lalu, sampai saat ini terdapat 14 bidang lahan yang saat ini tengah diproses melalui konsinyasi.
"Untuk 14 bidang itu, anggarannya telah dititipkan di pengadilan, artinya proses pengerjaan sudah dapat dilakukan pada bidang tersebut. Pemilik tidak berhak menghalangi proses pengerjaan proyek tersebut," jelasnya. Di sisi lain, menurut Ardiles, penetapan lahan untuk pembebasan lahan tahap ke dua juga telah dikeluarkan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sejak November 2015.
"Sudah ditetapkan lokasi sepanjang total 51,5 km yang mencakup Kabupaten Barru sepanjang 40 km dan Kota Parepare 11,5 km," terangnya.
Dengan SK tersebut sudah mencakup dua wilayah secara keseluruhan yaitu Kabupaten Barru dan Kota Parepare.
"Jadi, tinggal tiga daerah yang belum tersentuh sama sekali, yaitu Kabupaten Pangkep, Maros, dan Kota Makassar," tambahnya.
Pihaknya berharap dokumen perencanaan untuk Kabupaten Pangkep dan Maros segera dimasukkan oleh Kementerian Perhubungan agar semua kegiatan dapat berlangsung lebih awal. "Kami harap dokumen perencanaan untuk Maros dan Pangkep bisa masuk awal tahun ini," kata dia.