Jumat 08 Jan 2016 02:40 WIB

Kepolisian Jepang Puji Polmas Surabaya

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM)Wisma Kedung Asem Indah terpilih mewakili Provinsi Jawa Timur dalam perombaan polisi masyarakat. Perlombaan ini merupakan kerjasama antara Kepolisian Jepang dengan Polri.

Seperti rilis yang diterima Republika,co.id tiga personil kepolisian Jepang bersama lima personel dari tim Mabespolri, melakukan verifikasi terhadap kinerja Polisi Masyarakat (Polmas) binaan Polrestabes Surabaya itu. Verifikasi dilakukan sebagai salah satu syarat keikutsertaan dalam lomba Polmas.

“Ini untuk melihat kondisi FKPM (Polmas) saat berada di lapangan, selain itu pengumpulan data juga diselesaikan hari ini. Untuk lomba ini, dari 12 Provinisi di Indonesia yang mengikuti lomba, baru terkumpul sembilan data, dan tiga  sisanya yakni, Polda Banten, Polda Gorontalo dan Polda Jatim. Nantinya, hasil kunjungan tersebut akan kami rangkum dan akan kami laporkan kepada Kapolda Jatim, dan segera dilakukan penilaian” tutur tim verifikatir kepolisian Jepang Anzai Toshiya saat bertandang ke Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Baruk, Kecamatan Rungkut untuk bertemu FKPM Wisma Kedung Asem pada Rabu (6/1).

Dirinya pun mengagumi kinerja FKPM di Kota Surabaya. Menurutnya masyarakat memberikan kepercayaan yang tinggi kepada Polmas. Bahkan dalam hal-hal tertentu, untuk pengamanan masyarakat cukum dengan mengandalkan polmas.

Sementara itu, AKBP Dody Eko Wijayanto menjelaskan bahwa selama tiga minggu kemarin, pihaknya diminta Polda Jatim untuk mengirimkan paparan tentang Polmas, Dari paparan tersebut, dipilihlah 12 yang memenuhi kriteria, dan salah satunya adalah Jawa Timur.

“Sebenarnya Jawa Timur tidak masuk ke dalam pilot project mereka (Kepolisian Jepang). Kini pihak dari Kepolisian Jepang datang untuk verifikasi data dari paparan yang dikirim. Surabaya di setiap kelurahannya memiliki FKPM dengan berbagai job desk, seperti di Wisma Kedung Asem Indah ada kearifan lokal yang ditanamkan di FKPM ini berupa campursari,” imbuh pria yang memukai hadirin dengan bertindak sebagai dalang saat pagelaran wayang dalam acara tersebut.

Seno Supriyanto Ketua FKPM Wisma Kedung Asem Indah menjelaskan, yang membuat FKPM bisa bertahan hingga 10 tahun lamanya adalah dukungan dari warga. Setiap kegiatan, selalu diadakan evaluasi. Selain itu, para anggota FKPM juga secara rutin mengikuti tutorial dari kepolisian melalui Babinkantibnas.

“FKPM Wisma Kedung Asem memenangkan lomba cipta kampung aman dua kali berturut-turut. Kami mengatasi mulai dari konflik antar warga hingga masalah debt collector yang memaksa mengambil mobil milik warga. Penyeraham rekam jejak FKPM RW 05 sejak 2006 juga diserahkan sebagai penilaian,” tutur Seno. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement