REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekor kemenangan Arema Cronus secara beruntun sejak babak penyisihan grup hingga babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman harus terputus. Hal itu terjadi, setelah pada putaran pertama babak semifinl pasukan Singo Edan dikalahkan tim tuan rumah dengan skor ketat 2-1 di Stadion Aji Imbut, Sabtu (9/1).
Namun pelatih Arema, Joko Susilo tak terlalu gusar dengan kekalahan tersebut. Justru legenda hidup Arema itu percaya jika skuat Singo Edan bisa masih membalikkan keadaan pada putaran kediua babak semifinal. Rencananya putaran kedua babak semifinal bakal digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Ahad (17/1) mendatang.
Pria yang akrab disapa Gethuk itu, menyatakan kekalahan timnya atas tim tuan rumah, Mitra Kukar disebabkan anak asuhnya terpancing dengan permaiann Naga Mekes. Sehingga para pemain Singo Edan bermain terlalu terbuka, akibatnya jala Kadek Wardhana harus dibobol dua gol, masing-masing oleh Patrick Dos Santos dan Yogi Rahadian.
Namun Gethuk tidak terlalu gusar menghadapi kekalahan pertama Arema tersebut. Sebab disebutnya, Arema memiliki modal untuk bisa membalikkan keadaan. "Artinya kami harus menang minimal satu gol tanpa balas, ini tidak terlalu sulit tapi bisa," tutur Gethuk, saat dihubungi melalui pesan singkat, Ahad (10/1).
Selain itu, kekalahan tersebut membuat lamgkah Arema Cronus sedikit sulit untuk bisa lolos ke babak selanjutnya, juga membuat rekor kemenangan Arema putus. Sebelumnya dari empat laga di babak penyisihan Grup A, mereka berhasil menyapu bersih dengan menorehkan 11 gol dan kebobolan tiga gol.
Kemudian, di babak delapan besar, Singo Edan juga meraih dua kemenangan pada waktu normal dan satu kemenangan melalui babak adu penalti. Sayangnya rekor apik tersebut harus terputus, tapi Gethuk enggan menganggapi catatan tersebut, bagi dirinya yang terpenting adalah Arema bisa lolos ke babak final Piala Jenderal Sudirman.
Pernyataan Gethuk jiuga diamini oleh kapten tim Arema, Ahmad Bustomi. Pemain yang sebelumnya sempat diragukan tampil di babak semifinal itu menegakan hal yang terpenting saat ini adalah kemenangan dan lolos ke babak final.
Dia juga mengaku jika skuatnya telah belajar dari kegagalan Arema di Piala Presiden beberapa waktu lalu. Saat itu, Arema disingkirkan finalis turnamen, Sriwijaya FC.