REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono menyesal dengan keputusan pimpinan DPR karena tidak menghargai usulan pihaknya. Seharusnya dengan adanya dua kubu, kata Agung, DPR mengembalikan kembali keputusan pengajuan Ketua DPR kepada partai.
"Kami sesalkan pimpinan DPR tidak menghargai, realita politiknya Golkar terbelah dua kubu, keduanya saat ini tidak memiliki legitimasi karena legal standing yang tidak jelas," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (11/1).
Menurut Agung, Fraksi Golkar telah mengajukan dua usulan dan seharusnya dibahas terlebih dahulu. Pimpinan DPR, tegasnya, semestinya tidak langsung melantik Ketua DPR yang baru.
Dia menilai pimpinan DPR tidak fair dan tidak bijaksana. Keputusan DPR hari ini menambah rusak citra dewan. "Jangankan mendengarkan aspirasi publik, wong permintaan partai yang menjadi peserta pemilu 2014 saja ditolak," jelas dia. Agung juga mengaku kecewa terhadap DPR.
Baca: Hujan Interupsi Mengiringi Pelantikan Ade Komarudin