Rabu 13 Jan 2016 20:51 WIB

Budaya Aborijin Jadi Perhatian Utama dalam Perayaan Australia Day 2016

Red:
Upacara pengasapan yang dipimpin tetua Aborijin, Paman Max Eulo ditampilkan saat peluncuran program Australia Day pada (13/1).
Foto: abc news
Upacara pengasapan yang dipimpin tetua Aborijin, Paman Max Eulo ditampilkan saat peluncuran program Australia Day pada (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Penyelenggara ‘Australia Day’ telah berjanji lebih memfokuskan peringatan ini pada budaya Aborijin sebagai bagian dari perayaan tahun ini.

Program selama ‘Australia Day’ yang jatuh tiap tanggal (26/1) diluncurkan pada Rabu (13/1) di Circular Quay, Sydney. Penyelenggaraan kegiatan ini berlatar pemandangan Opera House, tempat di mana bintang pop seperti Jessica Mauboy dan Wiggles akan bernyanyi.

Penampilan Paduan Suara Aborijin ‘Mount Druitt’ dan upacara pengasapan yang dipimpin oleh sesepuh Aborijin, Paman Max Eulo, meramaikan peluncuran program pada Rabu (13/1).

Direktur kreatif John Foreman mengatakan, penampilan semacam itu juga akan disuguhkan dalam ‘Australia Day’.

Australia Day adalah Hari Nasional Australia untuk memperingati kedatangan kapal Inggris pertama kali di Port Jakson, New South Wales, pada tahun 1788. "Perubahan terbesar tahun ini adalah bahwa kami benar-benar mencoba untuk lebih fokus pada upacara adat yang terjadi sepanjang hari," ungkap John baru-baru ini.

"Saya pikir sangat penting untuk menyadari bahwa Australia Day adalah hari yang kompleks bagi orang-orang Aborijin tapi hal baik yang terjadi tahun ini adalah bahwa ada kerjasama yang indah antara Dewan Australia Day dengan masyarakat Aborijin,” jelasnya.

"Saya berpikir bahwa jika Anda merayakan Australia Day, Anda harus merayakan bahwa kita memiliki budaya tertua di Bumi, di sini di Australia," tambah John.

Kerumunan massa yang besar diperkirakan memenuhi wilayah Sydney Harbour dan polisi telah memperingatkan para pembuat onar bahwa petugas akan bersiaga penuh pada hari itu.

Wakil Komisaris Nick Kaldas mengatakan, ratusan petugas akan dikerahkan di seluruh negara bagian.

"Tingkat ancaman tak bertambah, masih tetap begitu untuk saat ini. Belum ada ancaman yang kami sadari tapi kami jelas akan memantau sangat erat menjelang hari-H pelaksanaan," ungkapnya.

Pertunjukan lain pada hari itu termasuk atraksi kapal dan balet di atas perahu yang berlokasi di pelabuhan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement