REPUBLIKA.CO.ID, Selain mengundang rezeki, shalat Dhuha dapat menjaga pengamalnya dari perbuatan korupsi. Ulama asal Bogor Prof Dr KH Didin Hafidluddin mengatakan, shalat Dhuha mendorong kita untuk menjaga amalan sesuai ketentuan Allah SWT. Jika menjaganya, dia menjelaskan, tidak mungkin kita mencari harta tidak halal atau di luar ketentuan Allah SWT. Karena itu, tidak mungkin pengamalnya menipu, korupsi dan melakukan kegiatan buruk lainnya.
Dia menambahkan, shalat Dhuha merupakan bukti dari syukur kita kepada Allah SWT. Karena pada hari itu kita masih bisa melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
Shalat Dhuha, kata dia, juga menguatkan komitmen dan ketauhidan kita, dan pengakuan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya sumber rezeki. “Orang yang rajin shalat Dluha, selain dimudahkan rezekinya, hidupnya juga sangat mulia. Ia sangat disegani orang, karena tak pernah minta-minta kecuali kepada Allah SWT,'' ujar Didin beberapa waktu lalu.
(Baca: Tiga Hikmah Pengamal Shalat Dhuha).
Pimpinan Majelis Az-Zikra UstadZ Muhammad Arifin Ilham mengatakan shalat Dhuha merupakan salah satu shalat sunah yang utama. ''Shalat Dhuha merupakan shalat rezeki, doanya pun merupakan doa rezeki,'' katanya.
Ia lalu menyitir doa seusai shalat Dhuha, penggalannya sebagai berikut, ''Ya Allah, jika rezeki untuk kami berada di langit, turunkanlah; dan jika berada di dalam bumi, keluarkanlah; dan jika sulit, mudahkanlah; dan jika haram, halalkanlah; dan jika berada jauh, dekatkalah.''
"Ini merupakan doa yang luar biasa. Allah adalah Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki), Al-Ghaniyyu (Mahakaya), dan Al-Mughniyyu (Maha Memberikan Kekayaan). Di tangan Allah, segala urusan rezeki. Jadi, kita diajarkan oleh Allah untuk minta rezeki, bukan kekayaan. Kita diajarkan minta rezeki yang banyak dan halal,'' tegas Arifin Ilham.